Tamansari ( Cileungsi ) - Fenomena baru perubahan pola pikir, atau orang tidak ingin lagi berfikir, terlihat di Pilpres 2019. Kelompok ini bisa menuding, yang benar jadi salah, yang salah jadi benar, dan pengikutnya bisa-bisanya tidak berfikir dua kali, alias tidak cek & ricek, main percaya-percaya saja, karena dibungkus dengan Agama tertentu.
Jujur dan baik itu saat ini menjadi mahal, karena orang jujur terlihat bodoh, sementara yang pendusta tetapi memakai atribut-atribut Agama, seolah Dialah Kebenaran.
Guru Agama pun dilihat hanya atribut dan omongannya saja, tanpa melihat prilakunya. Padahal Guru Agama seyogyanya dilihat dari Prilakunya/Akhlaknya terlebih dahulu, karena sesungguhnya jika Gurunya tidak dapat menjadi penganut Akhlak yang sesuai ajaran yang ia ajarkan, maka berarti Guru Agama tersebut hanya membual belaka.
Tidak heran jika saat ini banyak yang bilang, bahwa sekarang ini banyak orang menjadi Pembohong Besar, karena modal atribut dan sedikit ilmu, mereka sudah dapat menjadi Guru Agama, lalu bergrilya membohongi orang lain, demi uang.
Begitulah kiranya kondisi Pilpres 2019 yang sedang kita hadapi, banyak orang beratribut, umbar janji, umbar pesona, dan umbar kebohongan surgawi.
Jadi tidak heran, jika masyarakat menjadi korban Mabok Agama, yang akhirnya menghasilkan pola pikir Masyarakat yang Edan, tapi justru mereka merasa yang Paling Benar. Hukum dan Norma-norma Umum dilanggar, atas nama Agama.
Mereka tidak sadar bahwa mereka mengotori Agama, yang juga dianut oleh orang-orang yang benar-benar ber-Akhlak dan menyembah Tuhan YME. Atau mereka sengaja mengotori Agama tersebut, demi mendiskriditkan penganut -penganut yang baik, agar Mabok Agama seperti mereka. (SSM)
Foto : Istimewa
0 Komentar untuk "Pilpres 2019 : Antara Edan dan Mabok"